DELAPANTOTO – Saat musim hujan tiba, banyak pengendara motor yang mulai memperhatikan beberapa aspek perawatan kendaraan mereka, salah satunya adalah tekanan angin ban. Ada pendapat yang mengatakan bahwa saat hujan, tekanan angin ban motor sebaiknya dikurangi agar lebih aman saat berkendara. Namun, benarkah hal ini? Mari kita telaah lebih dalam.

1. Fungsi Tekanan Angin Ban yang Tepat

Tekanan angin pada ban motor memiliki pengaruh besar terhadap stabilitas dan kenyamanan berkendara. Tekanan angin yang tepat memungkinkan ban berfungsi optimal, memberikan daya cengkeram yang baik di jalan, dan meminimalkan risiko kecelakaan. Tekanan angin yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa mengganggu kestabilan motor, terutama saat melewati permukaan jalan yang licin atau bergelombang.

  • Tekanan angin rendah: Mengurangi daya cengkeram ban dan membuat motor mudah tergelincir, terutama di jalan basah.
  • Tekanan angin tinggi: Membuat ban lebih kaku, yang mengurangi daya cengkeram pada permukaan jalan dan memperburuk kenyamanan berkendara.

2. Mitos: Mengurangi Tekanan Angin Ban Saat Musim Hujan

Banyak pengendara motor yang percaya bahwa saat musim hujan, menurunkan tekanan angin ban bisa membantu motor lebih stabil atau lebih mudah “menyesuaikan” dengan permukaan jalan yang basah. Mitos ini sering kali muncul karena asumsi bahwa ban yang lebih lembek akan lebih menyerap guncangan dan memberikan lebih banyak cengkeraman di jalan basah.

Namun, sebenarnya, mengurangi tekanan angin ban saat hujan tidak disarankan. Berikut alasan mengapa:

3. Risiko Mengurangi Tekanan Angin Terlalu Banyak

Jika Anda mengurangi tekanan angin ban lebih rendah dari rekomendasi pabrik, justru bisa menyebabkan beberapa masalah:

  • Ban lebih mudah terdeformasi: Ban yang terlalu lembek bisa lebih mudah mengalami deformasi saat melewati jalanan bergelombang atau saat menikung, membuat motor kehilangan kestabilan.
  • Peningkatan risiko aquaplaning: Aquaplaning terjadi ketika ban kehilangan cengkeraman dengan permukaan jalan yang basah. Dengan ban yang kurang udara, risiko aquaplaning akan semakin besar karena ban tidak bisa mengalirkan air dengan baik, bahkan jika ban dalam kondisi basah.
  • Peningkatan keausan ban: Ban dengan tekanan angin rendah akan mengalami keausan lebih cepat di bagian sisi, mengurangi umur ban secara keseluruhan.

4. Apa yang Harus Dilakukan Saat Musim Hujan?

Alih-alih menurunkan tekanan angin ban motor, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar motor tetap aman digunakan saat hujan:

a. Periksa Tekanan Angin Sesuai Rekomendasi Pabrik

  • Jaga tekanan angin sesuai standar yang tercantum di manual motor atau pada stiker yang biasanya ada di bagian bodi motor atau di dalam manual pengguna. Jangan mengurangi atau menambah tekanan angin secara berlebihan. Jika tekanan angin sudah sesuai, ban akan bekerja dengan optimal baik saat hujan maupun di kondisi jalan normal.

b. Cek Keausan Ban

  • Pastikan ban motor Anda dalam kondisi baik dan memiliki profil yang cukup dalam untuk menangani air yang ada di permukaan jalan. Ban yang sudah aus akan sangat berbahaya saat berkendara di jalan basah, karena daya cengkeramnya menurun.

c. Gunakan Ban yang Tepat

  • Gunakan ban yang sesuai dengan kondisi jalan yang sering Anda lewati. Jika sering berkendara di jalanan basah atau berbatu, pilihlah ban yang didesain khusus untuk kondisi tersebut.

d. Pemeriksaan Rutin

  • Lakukan pemeriksaan rutin pada tekanan angin ban dan pastikan ban tidak mengalami kebocoran atau kerusakan lainnya yang dapat mengurangi performa saat hujan.

5. Kesimpulan

Jadi, mengurangi tekanan angin ban motor saat musim hujan tidak disarankan. Sebaliknya, pastikan tekanan angin selalu sesuai dengan rekomendasi pabrik. Tekanan angin yang tepat akan memastikan ban memberikan cengkeraman yang optimal dan meminimalkan risiko kecelakaan, termasuk saat berkendara di jalan basah.

Sumber: prediksiakurat.my.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *