DELAPANTOTO – Rencana pemerintah Indonesia untuk mencampurkan bahan bakar minyak (BBM) dengan etanol 10 persen atau biasa disebut dengan E10 mulai diberlakukan. Campuran ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada BBM fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendorong penggunaan sumber energi terbarukan. Etanol, yang umumnya berasal dari bahan nabati seperti tebu atau jagung, digunakan sebagai alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Namun, meskipun langkah ini memiliki banyak manfaat, pencampuran etanol dalam BBM juga dapat membawa dampak terhadap beberapa komponen kendaraan, khususnya yang terbuat dari logam. Etanol memiliki sifat yang lebih korosif dibandingkan dengan bensin biasa, sehingga dapat mempercepat proses karat atau korosi pada beberapa jenis logam yang ada pada sistem bahan bakar kendaraan.
Jenis Logam yang Rentan Berkarat Karena Etanol
Berikut adalah jenis logam yang lebih mudah berkarat atau terkorosi akibat pencampuran etanol dalam BBM:
- Besinya (Iron)
- Besinya, terutama besi biasa yang tidak dilapisi pelindung, sangat rentan terhadap karat ketika terpapar etanol dalam BBM. Etanol dapat mempercepat proses oksidasi yang menyebabkan karat pada logam besi, terutama pada bagian tangki bensin, pipa bahan bakar, dan komponen mesin lainnya.
- Solusi: Penggunaan pelindung anti-karat dan pengecatan bagian besi dapat membantu memperlambat proses karat.
- Aluminium
- Aluminium memang memiliki ketahanan terhadap korosi yang lebih baik dibandingkan besi, namun ketika terpapar etanol dalam jangka panjang, lapisan pelindung pada aluminium bisa rusak. Etanol dapat mengikis lapisan oksida pelindung yang melindungi aluminium, dan menyebabkan terjadinya korosi.
- Solusi: Komponen berbahan aluminium harus dirancang dengan pelapis atau bahan pelindung khusus yang tahan terhadap etanol.
- Tempa (Copper)
- Tempa, yang sering digunakan pada bagian-bagian seperti pipa bahan bakar atau komponen injektor, bisa mengalami korosi jika terpapar etanol. Meskipun tempa lebih tahan terhadap karat dibandingkan besi, etanol dapat mempercepat pengikisan tempa, terutama jika konsentrasi etanol dalam BBM tinggi.
- Solusi: Penggunaan bahan logam lain yang lebih tahan terhadap korosi atau pelapisan anti-karat pada tempa bisa menjadi solusi untuk mengurangi efek korosif.
- Tembaga dan Paduannya
- Tembaga dan paduannya, seperti perunggu dan kuningan, adalah logam yang sangat mudah terkorosi oleh etanol, terutama jika komponen tersebut sering bersentuhan dengan bahan bakar yang mengandung etanol. Korosi ini sering terlihat dalam bentuk noda hijau atau lapisan oksida yang merusak penampilan dan fungsionalitas komponen.
- Solusi: Komponen berbahan tembaga atau kuningan bisa menggunakan pelapisan anti-korosif atau bahan alternatif seperti stainless steel untuk menghindari masalah ini.
Dampak Etanol pada Sistem Bahan Bakar Kendaraan
Etanol memiliki efek yang cukup besar pada sistem bahan bakar kendaraan, baik motor maupun mobil. Selain mempengaruhi logam-logam di dalam mesin, etanol juga dapat berinteraksi dengan karet dan plastik yang digunakan dalam saluran bahan bakar. Beberapa dampak yang perlu diperhatikan antara lain:
- Pengaruh pada Selang Bahan Bakar: Beberapa jenis selang bahan bakar yang terbuat dari bahan karet atau plastik dapat mengeras atau mengalami pembengkakan akibat paparan etanol. Ini bisa menyebabkan kebocoran bahan bakar yang berbahaya.
- Kerusakan pada Injektor dan Filter Bahan Bakar: Etanol dapat menurunkan kualitas filter bahan bakar dan injektor, karena sifatnya yang lebih mudah menarik kelembapan dari udara, menyebabkan terbentuknya air dalam sistem bahan bakar. Air yang tercampur ini dapat merusak sistem pembakaran dan meningkatkan korosi.
Solusi dan Antisipasi
Untuk menghindari kerusakan pada komponen-komponen kendaraan akibat etanol, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
- Perawatan Rutin: Pastikan untuk memeriksa dan mengganti selang bahan bakar, filter, dan komponen lain secara berkala, terutama pada kendaraan yang menggunakan etanol dalam campuran BBM-nya.
- Penggunaan Bahan Anti-Korosif: Gunakan produk-produk yang dirancang khusus untuk melindungi komponen logam dari korosi. Banyak produk pelumas anti-karat yang dapat diaplikasikan pada bagian logam kendaraan, seperti tangki bensin atau saluran bahan bakar.
- Pemilihan Kendaraan yang Kompatibel dengan E10: Beberapa kendaraan baru sudah dirancang untuk dapat menggunakan BBM dengan campuran etanol tanpa masalah. Pastikan kendaraan Anda kompatibel dengan BBM E10 agar tidak mengalami kerusakan sistem bahan bakar yang disebabkan oleh etanol.
Kesimpulan
Pencampuran etanol 10 persen (E10) dalam BBM memang memiliki potensi untuk mengurangi emisi dan meningkatkan keberlanjutan energi. Namun, dampak negatifnya terhadap komponen logam dan sistem bahan bakar kendaraan perlu diperhatikan. Logam-logam seperti besi, aluminium, tempa, dan tembaga adalah jenis logam yang paling rentan terhadap karat atau korosi akibat etanol. Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk lebih memperhatikan perawatan motor atau mobil yang menggunakan E10, agar tidak terjadi kerusakan pada bagian-bagian yang rentan terhadap korosi.
Sumber: prediksiakurat.my.id